Mengenal APAR: Alat Pertolongan Pertama Saat Kebakaran
Mendengar kata ‘APAR’ tentu sudah tidak asing lagi bukan? Namun, tahukah Anda apa itu APAR dan fungsinya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Apa yang Dimaksud APAR?
APAR adalah alat pemadam kebakaran berbentuk tabung yang berisi media pemadam api dan gas bertekanan tinggi. Umumnya, tabung pemadam berwarna merah dengan ukuran mulai dari 0,5 – 9 kg.
Apa Kegunaan APAR? Alat pemadam api berguna untuk memadamkan api kecil pada awal terjadinya kebakaran. Dengan alat ini, maka api bisa segera dipadamkan agar tidak membesar.
Ukuran APAR yang relatif kecil dan ringan bertujuan agar alat ini bisa mudah dioperasikan oleh satu orang. Dengan begitu, alat ini bisa digunakan oleh siapa saja saat kondisi darurat.
Mengingat kebakaran bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, maka alat pemadam api ringan harus disediakan di setiap gedung atau bangunan.
Beberapa area yang wajib diproteksi dengan alat pemadam api ringan adalah sebagai berikut:
- Kantor
- Pabrik
- Rumah
- Hotek
- Apartemen
- Sekolah
- Rumah sakit
- Mall
- Mobil
- dll
Yuk, Kenali 7 Bagian-Bagian APAR dan Fungsinya
Alat pemadam api bisa bekerja efektif untuk memadamkan api karena didukung sejumlah komponen yang memiliki fungsi penting. Berikut ini adalah komponen APAR dan fungsinya.
1. Safety Pin
Safety pin berfungsi untuk menahan tuas ketika alat pemadam api sedang tidak digunakan. Dengan begitu, maka bahan pemadam api di dalam tabung tidak akan keluar jika tuas tidak sengaja tertekan.
2. Pressure Gauge
Pressure gauge adalah komponen yang terdapat pada alat pemadam stored pressure. Fungsi pressure gauge adalah untuk mengecek tekanan tabung APAR, apakah sesuai standar atau tidak.
3. Tuas/Handle
Tuas adalah bagian APAR yang berfungsi untuk membuka spindle. Saat komponen ini ditekan, maka akan keluar bahan pemadam api bersama gas bertekanan dari dalam tabung alat pemadam api.
4. Tube
Tube atau tabung APAR adalah komponen alat pemadam api yang berfungsi untuk menyimpan bahan pemadam api dan gas bertekanan yang dibuat dari material yang kuat, seperti mid steel.
5. Hose
Hose atau selang merupakan bagian yang berfungsi untuk mendistribusikan bahan pemadam api yang keluar dari dalam tabung ke sumber kebakaran.
6. Nozzle
Nozzle merupakan komponen yang berbentuk seperti corong. Fungsinya adalah untuk mengarahkan media pemadam api yang keluar dari tabung agar tepat ke titik api.
7. Nozzle Holder
Alat pemadam api juga dilengkapi dengan komponen nozzle holder yang fungsinya untuk mengamankan nozzle agar tidak menggantung, sehingga lebih rapi.
Apa Saja Jenis APAR dan Kegunaannya?
Alat pemadam api diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan sistem kerja dan media yang digunakan. Berikut adalah jenis alat pemadam api tersebut beserta fungsinya.
1. Jenis APAR Berdasarkan Sistem Kerjanya
Sistem kerja APAR dibedakan menjadi dua jenis, yaitu stored pressure system dan cartridge pressure system. Keduanya dibedakan berdasarkan sistem tekanan APAR yang digunakan.
Stored pressure adalah jenis alat pemadam api yang menyimpan gas bertekanan dan media pemadam api dalam satu tabung. Alat ini dilengkapi pressure gauge untuk mengukur tekanan APAR.
Alat pemadam api stored pressure bekerja dengan sistem katup buka tutup. Ketika handle ditekan, maka bagian katup akan terbuka dan media APAR di dalam tabung akan keluar lewat selang.
Lalu, apa bedanya dengan cartridge pressure? Pada APAR cartridge pressure, gas bertekanan tidak bercampur dengan media pemadam di dalam tabung, tapi disimpan pada cartridge lainnya.
Cara penggunaan alat pemadam api cartridge pressure sedikit berbeda. Anda harus merobek membran cartridge terlebih dahulu agar gas pendorong bisa masuk ke tabung utama.
2. Jenis APAR Berdasarkan Media yang Digunakan
Ada beberapa jenis alat pemadam kebakaran yang dibedakan berdasarkan bahan pemadamnya. Penggunaan APAR harus disesuaikan antara media dengan kelas kebakaran yang ditangani.
Kelas kebakaran adalah klasifikasi kebakaran berdasarkan bahan atau media pemicunya. Di Indonesia, kebakaran dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu kelas A, B, C, dan D.
Kelas A: Bahan padat mudah terbakar (kayu, plastik, kain, kertas, daun, dll).
Kelas B: Bahan cair dan gas mudah terbakar (bensin, minyak, oli, gas LPG, dll).
Kelas C: Masalah instalasi listrik bertegangan (korsleting listrik, malfungsi elektronik, dll).
Kelas D: Bahan logam mudah terbakar (aluminium, lithium, magnesium, dll).
2.1 Jenis APAR Powder
Alat pemadam api yang menggunakan media serbuk kering kimia atau dry chemical powder. Jenis APAR yang multifungsi karena bisa memadamkan semua kelas kebakaran, yaitu kelas A, B, dan C.
2.2 Jenis APAR Foam
Jenis alat pemadam api yang menggunakan media bahan kimia yang bisa membentuk busa atau foam. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) efektif untuk mengatasi kebakaran kelas A dan B.
2.3 Jenis APAR CO2
Alat pemadam api CO2 menggunakan gas Carbon Dioxide sebagai bahan pemadamnya. Jenis alat pemadam api ini cocok untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.
2.4 Jenis APAR Liquid Gas
Alat pemadam api ini menggunakan media gas cair yang bersifat non-konduktif dan ramah lingkungan. Media liquid gas bekerja efektif untuk memadamkan kebakaran kelas A, B, dan C.
Baca juga:
- Jenis APAR untuk Kebakaran Listrik
- Jenis Alat Pemadam Api untuk Dapur Restoran
- Cara Kerja Alat Pemadam Api Ringan dalam Memadamkan Kebakaran
Jangan Sampai Salah, Ini 4 Langkah Menggunakan APAR Sesuai Prosedur
Pengoperasian alat pemadam api ringan bisa dilakukan oleh satu orang saja. Namun, penggunaan alat pemadam api harus dilakukan sesuai prosedur agar bisa bekerja secara optimal.
Lalu, bagaimana sih cara menggunakan APAR yang benar? Langkah menggunakan APAR sesuai standar dilakukan dengan teknik PASS (Pull, Aim, Sweep, dan Squeeze) adalah sebagai berikut:
- Pull: buka pin safety untuk mengeluarkan media pemadam api dari dalam tabung.
- Aim: pegang nozzle atau ujung selang secara kuat dan arahkan pada titik api.
- Squeeze: tekan tuas secara penuh agar semua bahan pemadam api bisa keluar dengan maksimal.
- Squeeze: Kibaskan selang ke sisi kanan dan kiri supaya bahan pemadam api tersebar merata.
Berapa Jarak Penggunaan APAR dari Titik Api?
Untuk meningkatkan efektivitas dan keamanan saat menggunakan alat pemadam, Anda harus memperhatikan jaraknya dari titik api. Lantas, berapa jarak aman dan efektif penggunaan APAR?
Jarak untuk memadamkan api yang direkomendasikan adalah 3 – 5 meter. Pada jarak tersebut, partikel media pemadam api masih padat ketika sampai ke titik api, sehingga pemadaman api lebih maksimal.
Jika jaraknya kurang dari 3 meter, dikhawatirkan titik api akan terdorong dan lidah api mengenai pengguna APAR. Hal ini karena terdapat gas pendorong yang bertekanan 13-15 bar.
Sementara itu, jika jaraknya terlalu jauh, partikel media pemadam api sudah menyebar saat sampai di titik api atau jatuh ke tanah. Akibatnya, api tidak bisa dipadamkan secara maksimal.
Untuk mengoptimalkan proteksi, Anda juga harus menggunakan produk APAR berkualitas. Firefix adalah alat pemadam api rekomendasi Damkar Indonesia, sehingga terjamin kualitasnya.
Dapatkan APAR Firefix dengan harga terbaik bergaransi hingga 5 tahun. Yuk, proteksi aset dan bisnis Anda dengan alat pemadam api Firefix sekarang! Hubungi kontak kami untuk konsultasi!
Sebagai Fire Safety Educator, saya akan membantu orang-orang untuk memahami pentingnya keselamatan kerja, terutama dari bahaya kebakaran melalui tulisan yang terbit di situs ini.