Kinerja alat pemadam api ringan (APAR) sangat bergantung pada tekanan gas yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, alat pemadam api milik Anda harus selalu sesuai dengan standar tekanan APAR normal.
Sebab, tekanan gas di dalam tabung APAR inilah yang akan membawa media APAR keluar menuju titik api dan memadamkan kebakaran. Jika tekanan tidak sesuai standar, maka alat pemadam api tersebut tidak bisa berfungsi dengan optimal.
Standar Tekanan APAR Sistem Stored Pressure dan Cartridge
Sistem tekanan pada APAR terdiri dari dua jenis, yaitu sistem stored pressure dan cartridge. Standar tekanan APAR pada kedua jenis APAR tersebut berbeda karena terdiri dari komponen yang berbeda pula. Lalu, apa perbedaan tekanan APAR stored pressure dan cartridge?
1. APAR Stored Pressure System
Untuk jenis APAR stored pressured, ada komponen bernama pressure gauge. Komponen APAR Inilah yang akan menunjukan tekanan di dalam APAR. Jika jarum manometer pada pressure gauge berada di area hijau (13-18 bar), maka tekanan APAR tersebut normal sesuai standar.
2. APAR Cartridge System
APAR sistem cartridge tidak memiliki pressure gauge. Cara mengecek tekanan APAR cartridge adalah dengan memeriksa bagian leher tabungnya. Cek segel pada ulir leher tabung. Jika masih terpasang dengan baik, maka artinya tekanan APAR normal sesuai standar.
Cara Membaca Jarum Indikator Tekanan APAR Sesuai Standar
Pada APAR dengan sistem stored pressure, terdapat bagian APAR yang berfungsi untuk mengetahui berapa tekanan di dalam tabung APAR. Komponen APAR tersebut adalah pressure gauge. Lalu, bagaimana cara membaca jarum indikator tekanan APAR?
Cara membaca jarum indikator APAR adalah dengan melihat area yang ditunjuk oleh jarum manometer. Standar tekanan APAR normal adalah ketika jarum manometer menunjuk ke area warna hijau atau green area dengan tekanan sebesar 13 – 18 bar,
Jika jarum berada di area warna merah sebelah kiri area warna hijau, artinya tekanan di dalam tabung APAR tersebut turun (undercharge). Sementara jika jarum manometer APAR mengarah ke area warna merah di sebelah kanan green area, artinya tekanan APAR terlalu tinggi (overcharge).
Untuk memastikan apakah alat pemadam api Anda sudah sesuai dengan standar tekanan APAR atau belum, silahkan baca jarum indikator tekanan APAR dengan cara tersebut. Jika jarum berada di area warna hijau, maka artinya APAR Anda sudah sesuai standar dan bisa berfungsi dengan baik.
Penyebab Tekanan APAR Turun, Jangan Diabaikan!
Pada saat melakukan inspeksi alat pemadam api, Anda mungkin akan menemukan jarum pressure gauge yang tidak mengarah ke green area (13 – 18 bar). Jika jarum manometer berada di sebelah kiri green area, maka artinya tekanan APAR turun.
Ada beberapa penyebab kenapa tekanan APAR yang semula normal bisa turun. Penyebab ini sebaiknya jangan diabaikan agar performa APAR tidak berkurang. Lalu, apa penyebab tekanan di dalam tabung APAR turun? Berikut penjelasannya.
1. Komponen APAR Rusak
Penyebab tekanan APAR tidak sesuai standar yang pertama adalah terdapat kelengkapan APAR yang rusak. Biasanya, komponen yang membuat tekanan berkurang adalah tabung yang mulai keropos. Tekanan yang berkurang juga bisa diakibatkan oleh seal yang tidak sesuai dengan tabung APAR.
2. Human Error
Teknisi yang tidak teliti saat melakukan pengisian media pemadam api dan tekanan APAR pada saat refill APAR bisa menyebabkan tekanan APAR tidak sesuai standar. Tabung APAR yang dimainkan secara tidak sengaja juga bisa menyebabkan tuas tertekan, sehingga tekanan APAR menurun.
Itulah penjelasan lengkap mengenai standar tekanan APAR. Lakukan pengecekan tekanan APAR secara berkala dan pastikan berada di green area. Jika tekanan APAR turun, segera service APAR agar normal kembali. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan service dan refill APAR!
